Friday, July 16, 2010

Diriku bakal seorg Pendidik......

Dah lame ak xmenulis coretan di blog ini krna kesibukn yg mmnjang sbg seorg plajar....di paGI hari yg hening nie...tbe2 fikiranku melayang brsendirian....ku terfikir, mampukah ak mncapai hasrat ibu bapa ku utk melihat ak mnjadi guru?????? skrg ni byk crite tntg UPSI brkenaan status pendidkn di UPSI tp ak xpernah utk mngambil tahu cz bg ak REZEKI itu milik Allah....DIA yg Maha mnentukn segalanya.... Bg ak Biarlah diriku dibajai dgn Ilmu dan biarlah Keutamaanku utk Menjadi Guru dlm hidup ini brlandaskan syariat dan niat yg betul..... bg ak byk tafsiran tntg pendidik... Ramai yg tdk tahu apakah konsep dan peranan sebenar2nya seorg pendidik???? bg ak seorang guru/pendidik perl mempunyai sifat tabah, sabar dan tekun mendidik serta mengasuh muridnya, dengan penghasilan sekadar penyambung hidupnya. Orang ramaipun menyatakan bahwa guru adalah pahlawan, pejuang yang tulus ikhlas tanpa tanda jasa.
Di hadapan Allah SWT, guru adalah tergolong orang-orang yg hebat krna iffahnya (memelihara diri dari minta-minta), lalu disangka kaya oleh orang-orang kurang perhatian (jahil), tp tidak sempat leluasa berniaga krana kesibukannya pada jalan Allah SWT, iaitu mengajar dan mendidik anak yang menjadi tanggung-jawabnya. {QS. Al-Baqarah (2): 273}.
Diantara keutamaan menjadi guru/pendidik, adalah:
1) Memiliki sifat iffah (memelihara diri dari minta-minta), yang dihargai dan dihormati kedudukannya oleh Allah. Dan Alloh perintahkan kepada para aqniya (murid/masyarakat/pejabat) memberikan perhatian khusus kepada mereka. {QS. Al-Baqarah (2): 273}.
2) Allah SWT memberi balasan untuk guru/pendidik yang mendidik dan mengajarkan kebaikan atau pelajaran yang bermanfaat, sama seperti orang-orang yang melakukannya. Rasulullah SAW bersabda: “ Barangsiapa yang mengunjukkan/mengajarkan kebaikan, pahalanya sama dengan orang yang melakukan kebaikan itu “. (HR. Muslim dari Ibnu Mas’ud dalam Kitab Faidul Qadir, Juz. 6, Hal. 127, Penulis: Al-Imam Al-Manawy Rahimahullah).
3) Alloh SWT, para Malaikat, penghuni langit dan bumi berselawat (mendo’akan) para pendidik yang mengajarkan kebaikan. Rasulullah SAW bersabda: “ Sesungguhnya Allah, Malaikat-malaikat-Nya, penghuni langit dan penghuni bumi, hingga semut dalam lubangnya dan ikan dalam lautan, berselawat (mendo’akan) para pendidik manusia kepada kebaikan “. (Kitab Mukhtarul Hasan Wassahiih, Penulis: Abdul Baqi’ Shaqar, Hal. 380).
4) Para guru dan pendidik sentiasa akan mendapatkan pahala dari Allah sebagai balasan dari hasil pendidikan dan pembinaannya, meskipun dia sudah mati/wafat. Rasulullah SAW bersabda:
“ Sesungguhnya dari antara amal dan kebaikan seorang Mukmin yang tetap dia peroleh pahalanya, walaupun dia sudah wafat, adalah: Ilmu yang diajarkan dan disebarluaskannya; anak yang soleh yang ditinggalkannya; atau mushaf/pegangan misalan buku-buku/ al-qur’an/kitab-kitab yang ditinggalkannya; atau masjid yang dibangunnya; atau rumah untuk ibnus sabil iaitu anak yatim piatu yang dibangunnya; atau saluran air yang dibuatnya; atau sedekah yang dikeluarkannya dari harta kekayaannya pada waktu hidupnya (sedekah jaariyah), kesemua itu dia akan mendapatkan pahalanya setelah dia wafat “. (HR. Ibnu Majah dan Al-Baihaqy dari Aba Hir dalam Kitab Mukhtarul Hasan Wassahiih, Penulis: Abdul Baqi’ Shaqar, Hal. 381).
Daripada hadis tersebut, Allah SWT. Menegaskan dengan firman-Nya seperti berikut: “ Sesungguhnya Kami menghidupkan orang-orang mati dan Kami menuliskan apa saja mereka telah kerjakan, dan bekas-bekas yang mereka tinggalkan. Dan segala sesuatu Kami kumpulkan dalam Kitab Induk yang nyata “. {QS. Yaasiin (36): 12}.


Hubungan Profesi Guru dengan Dakwah
Perintah Dakwah dan Tabligh (Pengajaran), adalah merupakan perintah yang tidak hanya ditunjukan kepada para Nabi dan Rasulullah, melainkan juga ditunjukan kepada segenap ummatnya, lebih-lebih lg para guru dan pendidik. Perintah Dakwah dan Tabligh, banyak kita jumpai dalam Al-Qur’an, antara lain:
1) “ Serulah (manusia) ke jalan Tuhanmu dengan hikmah dan mau’izhah hasanah, dan bermujadah-lah dengan mereka dengan cara yang lebih baik,… “. {QS. An-Nahl (16): 125}.
2) …” dan serulah kepada (agama) Rabbmu. Sesungguhnya kamu benar-benar berada pada jalan yang lurus “. {QS. Al-Hajj (22): 67).
3) … “ dan serulah mereka kepada (jalan) Rabbmu, dan janganlah sekali-kali kamu termasuk orang-orang musyrik “.
4) “ Hendaklah ada diantara kamu segolongan umat yang menyeru kepada kebaikan, menyuruh kepada yang ma’ruf dan mencegah dari yang munkar; mereka itulah orang-orang yang beruntung “. {QS. Ali-Imran (3): 104}.
5) “ Kamu adalah ummat yang terbaik yang dilahirkan untuk manusia, menyuruh kepada yang ma’ruf dan mencegah dari yang munkar “. {QS. Ali-Imran (3): 110}.
Guru dan Pendidik adalah Da’i dan Muballigh, yang mendakwahkan dan menyampaikan ilmu Allah SWT, karena pada hakikatnya segenap ilmu baik dan berguna bagi manusia, adalah merupakan anugerah Allah kepada manusia, untuk menunjang tugas dan fungsinya sebagai hamba Allah dan Khalifah fil Ardh.
Guru/Pendidik yang berhasil mendidik dan mengarahkan anak didiknya ke jalan yang diredhai Allah, sehingga menjadi seorang yg soleh dan bahkan mampu mengembangkan dan menyebarkan ilmunya, dijanjikan oleh Rasulullah SAW dengan banyak balasan yang tak terhingga sebagai berikut: “ Barangsiapa yang membimbing/mendidik orang kepada petunjuk Allah dan Rasul-Nya, nescaya dia mendapatkan pahala sejumlah pahala orang-orang yang mengikutinya, tidak akan dikurangi sedikitpun dari pahala mereka itu; dan barangsiapa yang mengajak/membimbing kepada kesesatan, nescaya ia mendapat dosa sejumlah dosa orang-orang yang mengikutinya, dengan tidak dikurangi sedikitpun dari dosa mereka itu “. (HR. Imam Muslim dari Abu Hurairah dalam Kitab Mukhtashar Sahih Muslim, Penulis: Al-Imam Muslim, Hal: 492).
Sebagai Guru, Pendidik dan sekaligus sebagai Da’i, maka hendaklah memiliki akhlak dan sifat-sifat sebagai berikut:
a) Senantiasa mengharap redha Allah, berbuat dan beramal dengan tulus ikhlas karena Allah SWT.
b) Berdaya ingat kuat, bijak, cerdas, berpandangan luas dan jauh kedepan, mampu menganalisis cepat dan tepat serta mampu menerapkan dengan baik.
c) Sopan santun, penuh kasih sayang, lemah lembut dan ramah.
d) Bersahabat dan tidak kasar dan bengis/kejam.
e) Berani dan sportif, tidak pengecut dan membabi buta.
f) Siddiq, benar dalam ucapan, sikap dan perbuatan, tepat dalam janji.
g) Tawadhu’, tidak angkuh dan ‘ujub (membangakan diri).
h) Pemaaf, menahan amarah dan berlaku ihsan.
i) Memelihara sumpah setia.
j) Sabar, tabah dan ulet.
k) Iffah dan kiram (menjaga kehormatan diri).
l) Wara’ dan Qana’ah (Menjaga perbuatan-perbuatan yang tidak senonoh dan merasa cukup dengan apa yang diperoleh).
m) Adil meskipun terhadap diri dan keluarga.
n) Tidak mengungkit dan tidak sombong.
o) Memelihara kemulian diri.
p) Berlapang dada dan tidak ceroboh (‘ajalah).
q) Bertekad bulat, berkeyakinan kuat dan tawakkal.
r) Berpihak kepada yang benar dan memperjuangkannya.
s) Sederhana, tidak berlebihan.
t) Selalu optimis, tidak putus asa
Ya Allah, Moga engkau jadikan ak seorang pendidik yg sentiasa menyampaikan Ilmu dan dakwah kpd ummatnya dgn penuh kesabaran serta merendah diri dihadapanMu ya Rabb..... Baru kini ak rasai mengapa ibu bapa ku brhasrat sgt ingin melihat ak mnjadi seorg guru....

p/s: ku mengucapkan jutaan terima kasih kpd guru2ku yg tlh byk menyumbgkn ilmu mereka kpd diriku.....guruku...maafknlah ank muridmu ini yg kadangkala byk karenahnya dan melayan kenakalannya......semoga Allah sentiasa meredaimu dan mempermudahkn segala urusanmu....ameennnn

No comments:

Post a Comment